SAMARINDA, SERUYA.COM — Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono, mengaku telah menerima surat kritikan tentang kinerja perusahaan daerah (Perusda) dari masyarakat Kaltim.
Surat kritikan tersebut berupa lembaran kertas dan berisi 10 poin. Surat itu diterima Nidya Listiyono baru-baru ini.
“Kami minggu lalu ada menerima surat dari masyarakat yang intinya memberikan kritikan terhadap Perusda. Ini sebagai peringatan dini buat kita semua, maka kinerja Perusda harus dikroscek dan monitor,” kata Nidya Listiyono di Samarinda, Senin (8/8/2022).
Ia menjelaskan, bahwa surat tersebut berisi banyak kritikan, diantaranya di dalam Perusda karyawan atau staf yang bekerja ada hubungan keluarga seperti ipar, anak dan adik. Kemudian gaji yang terlalu tinggi dan tidak ada standar sehingga biaya operasional meningkat.
Selain itu melakukan kegiatan yang dianggap tidak jelas, instansi pengawas lemah, aset besar namun hasilnya minim dan ada direksi yang disinyalir menghabiskan uang operasional besar untuk perjalanan dinas sampai berhari-hari.
“Intinya mereka meminta Pemerintah Provinsi dan DPRD Kaltim benar-benar serius untuk kemudian memverifikasi dan validasi kerja dan kinerja dari Perusda,” ujarnya.
Nidya Listiyono panggilan akrabnya Tyo menyarankan agar Perusda yang memang tidak jalan sebaiknya ditutup atau dibekukan sama sekali.
Lanjutnya, dibekukan supaya tidak menyerap anggaran, nanti kalau dikasih anggaran baru habis lagi. Jadi yang sakit kita obati, yang berkembang kita dorong agar lebih berkembang lagi.
Tyo menyebutkan, Komisi II akan mengumpulkan sejumlah Perusda yang ada di Kaltim untuk melakukan perbaikan kinerja di masing-masing Perusda.
“Jadi tidak apa-apa dan bagus saja, kita terima semua masukan-masukan. Semua orang boleh saja berpendapat,” ujarnya. (adv/liq)