Home Headline News Yassier Arafat Tanggapi Soal 11 Ribu Jargas yang Bakal Didistribusikan di Kota...

Yassier Arafat Tanggapi Soal 11 Ribu Jargas yang Bakal Didistribusikan di Kota Bontang

Anggota DPRD Bontang, Yassier Arafat (dok: koranseruya)

KALTIMKORANSERUYA – Kabarnya, Pemkot Bontang bakal mendistribusikan sekitar 11 ribu sambungan jargas. Hal itu berkat upaya lobi yang dilakukan Wali Kota Bontang Basri Rase beserta rombongan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Terkait itu, Anggota DPRD Kota Bontang, Yassier Arafat turut angkat suara. Ia mengatakan distribusi jargas merupakan hal yang sejak lama dinanti-nanti oleh masyarakat.

“Cuman kan sekarang, kita nggak tau, apakah jargas ini nanti berbayar atau nggak berbayar. Intinya masyarakat Kota Bontang berterima kasih, akhirnya 11 ribu jargas untuk tahun 2025 mudah-mudahan udah bisa terealisasi,” ucapnya saat dihubungi, Kamis malam (12/9/2024).

Dengan pengadaan jargas, hal itu dirasa bisa menguntungkan masyarakat. “Apalagi dengan pengusaha-pengusaha kuliner, pasti bakal terbantu sekali,” ujarnya.

“Banyak yang saya dengar apresiasi dari pengusaha di jaman sebelumnya. Yang dulunya mungkin sekitar 7 juta sebulan, sekarang udah bisa 3 juta. Berarti kan ada 4 juta hematnya mereka,” lanjutnya.

Termasuk menurutnya distribusi jargas tersebut bakal menyentuh masyarakat dengan ekonomi rendah.

Lebih lanjut, Politisi Golkar itu mengingatkan agar pengadaan jargas tidak mengesampingkan kebutuhan masyarakat yang lain.

“Mudah-mudahan tidak meninggalkan keluhan untuk masyarakat, misal pengeborannya jalur-jalur gas, minimal kontraktor bisa memperbaiki bekas galian-galian aliran jargas itu,”

“Kan kemarin pengalaman kan, yang sudah terjadi beberapa tahun kebelakang, setelah digali, mereka akhirnya, yang penting ditimbun aja, tapi itu bisa jadi polemik di masyarakat, karna adanya lobang-lobang yang bisa membahayakan pengguna jalan,” tambahnya.

Saat ditanya soal pengadaan jargas yang terindikasi digunakan salah satu calon untuk kampanye karna momentum pilkada, dirinya mengaku tidak berpikir demikian.

“Kalau saya sih, ambil positifnya buang negatifnya. Karnakan pemerintah mau buat yang terbaik untuk masyarakat Kota Bontang,” pungkasnya. (adv)