KALTIMKORANSERUYA – Sebagai salah satu instansi pemerintah dibawah Dinas Kesehatan Kota Bontang, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bontang Utara (BU) 1 diharapkan memiliki etos kerja yang baik dan optimal dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
Sayangnya, tak jarang ditemui tenaga kesehatan (Nakes) di puskesmas yang judes ketika melakukan pelayanan baik secara medis maupun dari segi administrasi.
Hal ini berbeda dengan sejumlah pengalaman pasien saat berkunjung ke Puskesmas BU 1.
Salah satu penikmat layanan kesehatan Regita (26 tahun), seorang guru di salah satu SMP di Bontang mengaku beberapa kali melakukan pemeriksaan di Puskesmas BU 1.
Regita mengatakan tidak pernah mendapatkan pelayanan yang buruk selama berobat. Menurutnya, tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas BU 1 ramah dan cepat tanggap dalam memberikan respon, baik secara offline maupun online.
“Waktu ibu saya melakukan kemo di bulan Februari, itu kan saya harus rutin tiap tiga bulan ke puskesmas, selama itu saya tidak pernah mendapatkan pelayanan yang buruk, baik ketika saya memakai pakaian dinas maupun pakaian biasa, pelayanannya tetap sama”
“Bukan hanya pelayanan secara offline, bahkan pihak puskesmas sangat responsif ketika di WhatsApp” ucap Ibu rumah tangga itu, jum’at (9/8).
Lebih lanjut, sebagai seorang guru yang biasa berhadapan dengan orang banyak, Regita mewajarkan raut wajah pegawai yang cenderung kaku ketika berhadapan dengan masyarakat, menurutnya hal itu di sebabkan karena kelelahan.
“Saya sih tidak keberatan yah kalau raut wajah pegawai cemberut, karna mungkin dia sudah kelelahan karna berhadapan dengan banyak masyarakat, apalagi kalau cuaca sedang panas”, beber Regita.
Menanggapi hal itu, Kepala Puskesmas BU 1 I Wayan Santika mengatakan bersyukur. Tetapi dirinya mengaku tidak tertutup pada kritik yang diajukan masyarakat terkait pelayanan di Puskesmas yang dipimpinnya itu.
“Seandainya memang ada kita terbuka, agar bisa kita benahi kalau ada yang kurang,” pungkas Wayan. (adv)