KALTIMKORANSERUYA — Kondisi bangunan Stadion Utama Palaran yang kian tahun makin menuai polemik dalam pemanfaatannya, Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Saefuddin Zuhri angkat bicara.
Menurutnya Stadion Palaran yang menghabiskan anggaran 800 miliar rupiah itu difungsikan pada 2008 lalu saat Pekan Olahraga Nasional (PON). Namun, kini tidak lagi digunakan.
“Ya itu kan dipake beberapa tahun lalu. 2008 saat ada PON. Tapi sekarang malah tidak kelihatan gunanya,” ucap Saefuddin Zuhri, Kamis (2/11).
Ditanyai menyangkut progres bangunan tersebut, Anggota Komisi III DPRD Kaltim itu mengatakan pihaknya sudah mendorong agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim secepatnya memberi perhatian.
Dikemukakannya, pihak terkait sudah mendengarkan dan berupaya agar stadion itu difungsikan. Entah, kata Saefuddin, nanti bakal difungsikan maksimal atau tidak.
“DPRD sudah lama bicarakan soal ini. Tapi kan ada prosesnya. Itu pun ya harus selalu dikawal supaya Pemprov dan pihak terkait itu lebih cepat lagi aksinya,” beber politisi NasDem itu.
“Tapi kan sudah ada ya, sedikit (perhatian Pemprov). Saya dengar-dengar ada yang dibenahi itu jalannya. Artinya suara kita didengar, kan?” tukas Saefuddin Zuhri.
Tak lupa, putra kelahiran Kediri, Jawa Timur itu berharap, segenap warga di Bumi Etam juga tetap memberi dukungan kepada pemerintah agar masalah pembangunan di masing-masing sektor dapat berfungsi dengan baik.
Lebih jauh, Zuhri mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja dan mendorong secara maksimal seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Kaltim sebagai wilayah maju dan sejahtera.
“Harapan kita, ya untuk kita semua, mari dukung pembangunan. Karena itu, semua pihak harus saling bahu-membahu. Intinya kan untuk kesejahteraan semuanya. InsyaAllah, kita sama-sama akan bekerja maksimal,” pungkas Saefuddin Zuhri. (Adv)