Kutai Timur – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hj. Uci, memiliki perjalanan karier yang penuh inspirasi. Sebelum terpilih sebagai anggota DPRD, Uci mengabdi sebagai tenaga honorer di salah satu instansi Pemerintah Kabupaten Kutim selama hampir 11 tahun. Pengalamannya sebagai tenaga honorer memberinya wawasan yang berharga tentang kebutuhan masyarakat.
Saat ini, Uci menjadi satu-satunya perempuan di Fraksi PKS dan bertekad untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat Kutai Timur. Dalam wawancara pada Jumat, 4 Oktober 2024, Uci membagikan kisah hidupnya dari seorang tenaga honorer hingga meraih posisi sebagai anggota legislatif. Dia mengakui bahwa perjalanan tersebut tidaklah mudah, tetapi dipenuhi dengan pelajaran berharga yang membentuk karakternya sebagai pemimpin.
“Pengalaman tersebut mengajarkan saya banyak hal, terutama tentang disiplin, kerja keras, dan ketekunan. Kini, sebagai anggota DPRD, saya ingin menerapkan nilai-nilai tersebut dalam setiap keputusan yang saya buat,” ungkap Uci.
Sebelum memutuskan untuk maju di pemilihan legislatif, Uci sempat mempertimbangkan untuk menjadi ibu rumah tangga setelah mengabdi sebagai tenaga honorer. Namun, tawaran untuk terjun ke dunia politik datang dari suaminya, H. Abu, yang mendorongnya untuk mempertimbangkan langkah tersebut. “Saya sempat berpikir panjang untuk memantapkan diri untuk maju, karena sebelumnya saya hanya berpikir untuk menjadi ibu rumah tangga,” ucapnya.
Keputusan untuk maju di pemilihan legislatif membawa Uci kepada pilihan partai politik. Sebelum bergabung dengan PKS, ia menerima berbagai tawaran dari partai lain. Namun, pilihan untuk bergabung dengan PKS didasari oleh pertimbangan sistem kekeluargaan dan nilai spiritual yang kuat dalam partai tersebut. “Saya bergabung di PKS itu belum menjadi kader. Untuk maju di Pileg, saya harus memilih partai, dan partai itu adalah PKS sebagai alat perjuangan saya,” jelasnya.
Sebagai mantan tenaga honorer atau Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D), Uci sangat memahami nasib mantan rekan-rekannya. Di legislatif, dia berkomitmen untuk memperjuangkan nasib TK2D dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perhatian serta perlindungan yang layak dari pemerintah. “Saya ingin terus belajar dan bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kutai Timur,” tutupnya.
Dengan tekad yang kuat dan pengalaman yang kaya, Hj. Uci diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama perempuan, untuk terjun ke dunia politik dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.(adv)