Home Bontang Penyuluhan Kesehatan Gunakan Teknik Emo-Demo Untuk Beri Edukasi Bahaya Jajanan Tidak Sehat

Penyuluhan Kesehatan Gunakan Teknik Emo-Demo Untuk Beri Edukasi Bahaya Jajanan Tidak Sehat

Puskesmas Bontang Lestari (Bonles) melaksanakan Kelas Penyuluhan Ibu Balita, Rabu (4/9/2024) di Pulau Selangan. (dok: koranseruya)

KALTIMKORANSERUYA – Puskesmas Bontang Lestari (Bonles) melaksanakan Kelas Penyuluhan Ibu Balita, Rabu (4/9/2024) di Pulau Selangan.

Kelas itu menjadi salah satu item kegiatan dalam Program Puskesmas Keliling (Pusling) yang rutin digelar setiap bulannya.

Fasilitator kelas penyuluhan ibu balita, Connie Cahaya menggunakan metode Emo-Demo, atau Emotional Demonstration kepada peserta yang hadir.

Menurutnya, Emo-Demo merupakan pendekatan komunikasi perubahan perilaku yang dipercaya memiliki efektifitas dalam memperbaiki perilaku ibu terkait pemberian makan pada bayi dan anak.

“Teknik penyuluhannya tidak seperti penyuluhan biasa, tapi dengan menggunakan metode Emo-Demo, atau pendekatan emosional dari ibu balitanya,” terangnya.

Connie dalam pemaparannya menyampaikan terkait fungsi makanan tidak sehat. Dimana peserta diperlihatkan ilustrasi menggunakan gelas dan air untuk melihat langsung visualisasi lambung ketika diisi jajanan tidak sehat.

“Teknik Emo-Demo yang kita gunakan itu tentang jajanan sembarangan, jadi kita ada demonstrasi, kita menyediakan gelas dan jajanan yang tidak sehat. Terus kami mengilustrasikan,”lanjutnya.

Kegiatan tersebut bertujuan merubah perilaku masyarakat tentang pemberian jajanan tidak sehat kepada anak dengan metode dua arah dan visualisasi agar peserta semakin memahami pembelajaran yang diberikan.

“Untuk merubah perilaku masyarakat, nah biasanya kan kita menggunakan metode penyuluhan interaksi satu arah saja, jadi kita menyampaikan mereka hanya mendengarkan,” ucapnya.

“Jadi kenapa metode Emo-Demo, karna mereka bisa melihat visual, mereka bisa cium aromanya, merasakan, itukan lebih mengena untuk merubah perilaku,” lanjutnya.

Connie juga mengatakan jajanan yang tidak sehat sangat banyak didapati di warung-warung yang memiliki ciri-ciri khusus.

“Makanan yang berwarna terang, habis itu minuman yang bersoda dan minuman kemasan,” katanya.

Usai penyuluhan, para ibu diberikan soal untuk mengetahui tingkat pemahamannya terkait materi.

“Tadi rata-rata dari pengetahuannya adalah 70%,” tutupnya. (adv)