BALIKPAPAN — Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan optimis mampu mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPAS) Manggar, Balikpapan Timur, sebesar 50 persen.
Target ini juga sesuai dengan instruksi Kementerian Lingkungan Hidup ( Kementerian LH).
Upaya ini hanya bisa dicapai, jika ada kolaborasi berbagai pihak dalam upaya melakukan optimalisasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana mengatakan, sampai saat ini belum ada rencana melakukan perluasan TPAS Manggar.
Namun rencananya ada pemasangan mesin insenerator yang kajian teknologinya masih belum rampung dan masih menunggu regulasi dari pemerintah pusat untuk dapat diterapkan.
“Paling lama tiga tahun. Tapi untuk sementara ini kita belum bisa melangkah lebih jauh karena menunggu kebijakan pusat. Saat ini volume sampah kita masih di bawah 1.000 ton per hari, sedangkan untuk dijadikan listrik minimal harus 1.000 ton ke atas,” ucapnya saat dikonfirmasi, 26 Mei 2025.
Sudirman menambahkan, untuk jumlah timbunan sampah di Kota Balikpapan, saat ini berkisar 500 ton per hari.
Dari jumlah tersebut, sekitar 120 ton ditargetkan dapat dikurangi setiap harinya, sehingga yang masuk ke TPA hanya sekitar 380 ton.
“DLH akan fokus pada pengurangan sampah rumah tangga, terutama jenis organik, dengan mendorong masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah,” ucapnya.
Sudirman menjelaskan, sampah organik di Kota Balikpapan memiliki potensi besar untuk diolah menjadi pupuk dan kompos, sementara sampah anorganik seperti plastik dapat didaur ulang menjadi berbagai produk turunan.
“Memang sesuai UU, TPA hanya diperuntukkan bagi sampah residu yang tidak bisa diolah kembali. Padahal, sebagian besar sampah rumah tangga, baik organik maupun anorganik, masih bisa dimanfaatkan,” ungkapnya.
Untuk mencapai target tersebut, DLH juga akan menggandeng berbagai pihak, termasuk Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan, guna meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, dalam memilah sampah.
“Kalau ibu-ibu sudah bisa memilah dari rumah, insya Allah target pengurangan sampah 50 persen bisa tercapai,” tutupnya. (Adv)