KALTIMKORANSERUYA — Peran pemuda sangat penting dalam pembangunan suatu daerah. Untuk itu unsur kepemudaan selalu dimasukkan dalam rencana pembangunan daerah.
Seperti dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, kepemudaan telah menjadi salah satu isu strategis dalam pembangunan nasional.
Menyambut hal itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sampai hari ini terus berupaya merampungkan Rencana Aksi Daerah (RAD) bersama seluruh OPD terkait.
Hal itu, menurut Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim Bahri, sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan masing-masing perangkat daerah.
“Rencana Aksi Daerah ini turunannya dari Perpres 43 tahun 2022. Di sana namanya koordinasi strategis lintas sektor penyelenggaraan pelayanan kepemudaan. Artinya pembinaan kepemudaan itu bukan berada hanya Dispora tapi hampir semua OPD terkait. Maka harus bareng-bareng. Terkait dengan RAD itu diimbau seluruh Bupati dan Wali Kota harus membuat RAD,” kata Bahri, Senin (13/11/2023).
RAD adalah dokumen yang berisi indikator sasaran, strategi, dan fokus kegiatan prioritas sebagai acuan dalam melaksanakan suatu tema kebijakan tertentu.
“Ada juga yang baru itu, dari surat Kemendagri itu menanyakan sejauh mana tindak lanjut dari Perpres tersebut. Artinya kita sudah mencoba duduk dengan sejumlah pihak dan menyampaikan kepada kab/kota bahwa wajib membuat Rencana Aksi Daerah,” tambahnya.
Bahri mengungkapkan penyusunan RAD Kepemudaan memberikan arahan dalam mendukung pembangunan kepemudaan. Selain itu, RAD juga mendorong sinkronisasi pelayanan kepemudaan sehingga berjalan harmonis.
“Ini membantu meningkatkan koordinasi lintas sektoral untuk kepemudaan, agar bisa lebih berkolaborasi dalam mewujudkan pemuda Indonesia yang tangguh dan berdaya saing.” ujar Bahri.
Masih kata Bahri, RAD menjadi inti dari suksesnya program pembangunan pemuda dan landasan dari bagaimana merealisasikan program atau kegiatan pemuda di lapangan. Sehingga dapat meningkatkan nilai Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).
“Memang endingnya nanti adalah bagaimana upaya meningkatkan indeks pembangunan pemuda. Karena berentet programnya ada disitu, aksinya nanti setiap daerah, setiap OPD terkait.” Pungkas Bahri.
Diketahui, IPP Kaltim masih tergolong rendah yakni 52,50. Indeks ini masih di bawah rata-rata IPP Indonesia yang berada di angka 53,33. (adv/dispora)