KALTIMKORANSERUYA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang Ridwan menanggapi soal pasar rawa indah yang dialihfungsikan.
Pengalihan fungsi tersebut dilakukan agar tidak menyisakan persoalan bagi para pedagang, apalagi anggaran yang digunakan tidak sedikit untuk membangun pasar tersebut.
Politisi PAN itu menerangkan bahwa pengalihfungsian bangunan tidak semudah yang dibayangkan. Pemerintah dan dewan harus punya kajian yang matang, tidak semerta-merta dialihfungsikan begitu saja.
“Kalau masalah dialihfungsikan, yaa kajiannya juga betul-betul harus matang. Karena design ini kita habiskan anggaran ratusan miliar diperuntukkan untuk pasar,” jelas Ridwan kepada awak media beberapa waktu lalu.
Namun Ridwan memberikan solusi harus ada pemahaman mendalam dan sosialisasi bahwa Kota Bontang ini bukan daerah baru. Untuk itu perlu peningkatan pemahaman terkait bagaimana pedagang bisa berkembang dan pasar terus bertumbuh.
“Kalau saya sih, kita berikan pemahaman, sosialisasi kepada para pedagang bahwa Bontang ini bukan lagi daerah baru. Kita harus memang membuka diri untuk masuk di kota besar. Jadi harus dipaksakan, kalau tidak yaa tertinggal kita,” tandasnya.
Menurutnya, masyarakat Kota Bontang harus punya rasa bangga karena wilayahnya punya bangunan pasar dengan ukuran yang tidak kecil. Meski perputaran pasarnya rendah, tapi jika tetap bertahan, maka ke depannya akan membaik.
“Kita harus bangga di Bontang ini adanya bangunan pasar sebesar itu. Kita harus paham bahwa Bontang pasarnya terendah. Tapi banyak aja pedagang-pedagang di situ bisa bertahan kok,” jawabnya. (adv)
