KALTIMKORANSERUYA – Muhammad Samsun, Anggota DPRD Kalimantan Timur, menegaskan bahwa meskipun kemajuan yang dibawa oleh Ibu Kota Negara (IKN) memberikan banyak peluang, penting untuk tetap melestarikan bahasa daerah sebagai bagian dari warisan budaya yang tak ternilai.
Ia mengungkapkan kekhawatiran bahwa pengaruh budaya luar yang masuk seiring dengan pesatnya pembangunan dapat mengancam kelestarian budaya lokal, terutama bahasa daerah.
“Kemajuan yang datang dari hadirnya IKN memang membawa dampak positif, tetapi kita harus berhati-hati agar budaya lokal tidak terlupakan,” ujarnya, Sabtu (3/5/25).
Samsun menilai, meskipun ada banyak guru yang potensial mengajarkan bahasa daerah, masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya kurikulum dan fasilitas pendukung untuk pengajaran bahasa tersebut di sekolah-sekolah.
Menurutnya, penting bagi masyarakat Kaltim untuk lebih menghargai dan menjaga kekayaan budaya lokal sebagai identitas yang memperkaya keberagaman bangsa.
“Kehadiran budaya baru bukan berarti budaya asli Kaltim harus dilupakan. Justru, keberagaman budaya harus menjadi kekuatan kita untuk memperkuat persatuan bangsa,” jelasnya.
Samsun juga menegaskan bahwa meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara, pelestarian bahasa daerah harus tetap menjadi perhatian. Ia mendorong agar lebih banyak pendidikan yang mengenalkan bahasa daerah kepada generasi muda Kaltim.
“Bahasa daerah adalah bagian penting dari identitas kita yang harus dipertahankan. Ini bukan hanya soal menjaga warisan budaya, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal yang ada di setiap daerah,” tutupnya.
RF (ADV DPRD KALTIM)
