KALTIMKORANSERUYA.COM – Kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim diprediksi akan mendorong peningkatan produktivitas hasil pertanian, guna memenuhi kebutuhan pangan.
Sebab itu, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun, mendorong agar petani di Benua Etam mesti menyiapkan diri semaksimal mungkin.
Bukan tanpa alasan. Hadirnya IKN di Kaltim diprediksi bakal meningkatkan jumlah populasi. Menukil data Bappenas, jumlah populasi di wilayah IKN mencapai 1,9 juta jiwa.
“Kami mendorong agar petani Kaltim terus meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya. Kebutuhan hasil pertanian tanaman pangan tentunya semakin besar seiring peningkatan jumlah penduduk,” ucapnya, Senin (6/2/2023).
Politisi fraksi PDI Perjuangan ini mendukung penuh program-program Pemprov Kaltim dalam menguatkan sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Salah satunya program pupuk bersubsidi maupun bantuan lainnya seperti alat mesin pertanian (alsintan).
Sebab, kebutuhan pupuk memang menjadi masalah yang kerap dihadapi petani saat ini. Mulai dari masalah lonjakan harga sampai kelangkaan di pasaran masih kerap terjadi. Sehingga, menurutnya perlu ada upaya pemerintah untuk mengendalikan harga pupuk dengan program bantuan pupuk ke kelompok petani atau penyaluran pupuk bersubsidi.
“Keresahan petani saat ini ketika masuk waktu pemupukan tapi pupuknya tidak ada. Pasti nantinya mempengaruhi kualitas hasil panen,” kata legislator dapil Kutai Kartanegara ini.
Tidak hanya pupuk, lanjut Samsun, masyarakat juga membutuhkan alat dan mesin pertanian (alsintan). Sebab, dengan adanya alsintan pengelolaan pertanian akan jauh lebih mudah. Penggunaan alsintan juga diyakini dapat memperbesar peluang untuk meningkatkan hasil produktivitas hasil pertanian.
Sejumlah daerah pertanian di Kukar sejatinya juga mengalami permasalah terkait kebutuhan alsintan. Salah satunya di Desa Panca Jaya yang memiliki kebutuhan prioritas petani terhadap alsintan bajak kering dan mesin panen.
Seharusnya dalam sekali masa panen, membutuhkan 4 hingga 5 mesin dalam pengelolaanya. Namun kebutuhan tersebut tidak tercukupi. Akibatnya, proses panen terhambat karena harus bergantian dengan desa sebelah yang memiliki alsintan.
Samsun juga berharap petani tidak hanya menanam tanaman satu jenis saja. Melainkan bisa melakukan sistem tumpang sari yang bisa menghasilkan berbagai jenis hasil panen. Selain itu, masa panen bisa beragam, bisa musiman hingga panen tahunan, tergantung jenis tanaman.
“Jadi ada panen mingguan, bulanan dan tahunan, sehingga penghasilan petani menjadi lebih banyak,” ujarnya.
Ia mengingatkan, jangan lagi berpikir untuk menjual tanah kebun dan sawah untuk tambang, padahal hasil pertanian jauh lebih luar biasa, dibanding hasil jual tanah ke perusahaan pertambangan. Belum lagi masyarakat akan terkena dampak lingkungan dari kegiatan pertambangan.
Menurutnya, prospek di sektor pertanian cukup menjanjikan dalam menyambut IKN sekitar 1,5 -1,9 juta PNS, TNI Polri pindah ke Kaltim, yang pasti mereka membawa keluarga. Belum lagi, bicara peningkatan jumlah penduduk di kota pendukung.
“Diperkirakan ada 6 juta penduduk baru yang nantinya masuk ke Kaltim. Ini menjadi peluang besar bagi petani pangsa pasarnya jelas, Saya optimis daerah Muara Kaman di Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai lumbung pangan, bukan lagi angan-angan,” tutupnya. (ADV/DPRDKALTIM).