Bontang — Persoalan Kawasan Industri Baru (KIB) di Kota Bontang menjadi masalah yang dibahas DPRD Bontang pada rapat dengar pendapat, Senin (8/7).
Salah satu dewan yang hadir pada RDP itu adalah Bakhtiar Wakkang mendampingi Agus Haris selaku pimpinan rapat tersebut.
Bakhtiar Wakkang atau yang akrab disapa BW mengatakan persoalan Perusahaan Kawasan Industri Baru (KIB) merupakan masalah serius dan menyangkut hajat orang banyak.
Berdasarkan informasi yang diketahui sebelumnya, KIB menjadi sorotan DPRD lantaran penetapan harga tanah yang putuskan sangat dibawah standar NJOP (Nilai Jual Objek Pajak).
BW menimpali pernyataan Agus Haris yang mengaku kecewa terhadap pemerintah yang sekadar mengetahui lahan masyarakat yang dijual dengan harga 10 ribu rupiah.
“Itu kita tidak adil, harga 10.000 itu ketika kita beli ikan bawis sekarang 30.000 sekilo, jadi 3 meter dijual pak itu baru dapat satu kilo ikon,” kata BW.
Dinilainya hal itu sangat tidak adil, sehingga dia meminta agar Tim Tata Ruang menjabarkan terkait kajian investasi pembebasan lahan industri tersebut.
“Kalau belum ada itu, saya juga bingung bagaimana bisa arah kesana,” ujar BW.
Dia melanjutkan, kalau masalah ini adalah semangat bisnis untuk mendatangkan investor di Kota Taman, maka kajian investasinya harus bisa dipertanggungjawabkan.
Dia berharap dari hasil rapat siang tadi, dapat menjadi renungan pemerintah dalam mengambil langkah.
“Kita harus pikirkan bagaimana masa depan Bontang lima, sepuluh, dan berpuluh-puluh tahun selanjutnya,” tandasnya. (Adv)