KALTIMKORANSERUYA — Kabarnya, sosialisasi wawasan kebangsaan akan di gelar makin intens oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kaltim.
“Untuk sekarang ini pelaksanaannya satu bulan sekali. Ke depannya dalam sebulan bisa jadi tiga kali,” ungkap Baharuddin Demmu.
Ketua Komisi I DPRD Kaltim itu menyampaikan wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara yang mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Demi menyebarluaskannya, masyarakat Indonesia perlu mengenal dan mendalami 4 pilar bangsa.
Diantaranya Pancasila, UU Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Merupakan suatu kemestian bagi Baharuddin Demmu untuk menggiatkan sosialisasi wawasan kebangsaan agar semakin menyebar dalam kesadaran masyarakat.
Sebab menurutnya berkat kesadaran kebangsaan masyarakat bisa mencapai kehidupan yang tenteram.
“Itulah mengapa sosialisasi wawasan kebangsaan ini merupakan bentuk ikhtiar kami di DPRD Kaltim. Karena dengan ini kita bisa hidup tenteram dan bersatu. Jadi, harus betul-betul ditanamkan,” tegas Baharuddin Demmu, Sabtu (14/10).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menjelaskan, empat pilar tersebut merupakan konsensus kebangsaan.
Sekalipun telah dipahami masyarakat, tentu saja perlu diperbincangkan segiat mungkin melalui berbagai cara untuk menjaga keharmonisan dan keutuhan bangsa ini.
“Metodenya mengundang masyarakat tentu saja, dan itu amat disambut baik. Karena kan narasumbernya itu dari akademisi. Ada juga teman-teman yang kami undang dari praktisi,” kata Baharuddin.
“Sehingga nilai-nilai wawasan kebangsaan itu pelan-pelan sebenarnya ya dipahami, walaupun juga sebenarnya banyak masyarakat yang sudah paham. Tapi pada saat dijelaskan lagi, antusias masyarakat menghadiri itu juga luar biasa. Sehingga DPR menganggap bahwa program ini harus tetap dijalankan bersama,” harapnya.
Atas dasar itu, Baharuddin mendorong agar sosialisasi wawasan kebangsaan kedepan bisa diberikan porsi lebih intens dari sebelumnya.
Selain itu, dirinya juga menyarankan agar pihak kepolisian turut mengambil dan menguatkan peran mereka sebagai pengayom masyarakat untuk menyertakan diri menggiatkan sosialiasi ini.
“Teman-teman kepolisian ini kan selama ini jadi pengayom. Mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat. Jadi kita meminta juga mereka jadi narasumber,” tuturnya. (Adv)