KALTIMKORANSERUYA – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Sabaruddin Panrecalle, menyuarakan keprihatinan atas ketimpangan pembangunan infrastruktur jalan antara proyek strategis nasional seperti jalan tol Balikpapan–IKN dan jalan-jalan lokal yang masih tertinggal di daerah penyangga.
Legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Balikpapan ini menegaskan pentingnya perhatian yang seimbang terhadap infrastruktur dasar yang langsung menyentuh kebutuhan warga.
“Jangan sampai kemegahan jalan tol hanya kontras dengan jalan-jalan kota yang rusak atau minim perhatian. Warga Balikpapan dan daerah sekitarnya juga butuh akses jalan yang layak,” ujarnya, Rabu (7/5).
Sabaruddin menekankan bahwa kesiapan Balikpapan sebagai pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya bisa diukur dari pembangunan proyek nasional.
Menurutnya, kualitas jalan kota, layanan publik, dan konektivitas antardaerah harus menjadi prioritas agar dampak positif IKN bisa dirasakan secara merata.
Ia juga mendorong pendekatan pembangunan regional yang lebih terintegrasi, seperti konsep kawasan metropolitan Jabodetabek, untuk mendukung pengembangan wilayah sekitar IKN.
“Tidak mungkin Balikpapan berdiri sendiri. Kita perlu sistem kawasan yang saling menguatkan, bukan yang tumbuh sendiri-sendiri,” tegasnya.
Sebagai wakil rakyat, Sabaruddin meminta agar pemerintah provinsi dan pusat memperhatikan pemerataan pembangunan infrastruktur agar tidak hanya berfokus pada proyek berskala besar.
“Ketimpangan yang dibiarkan dapat menimbulkan masalah sosial dan menghambat kelancaran operasional IKN ke depan,” pungkasnya.
RF (ADV DPRD KALTIM)