KALTIMKORANSERUYA – Sebelumnya, sejumlah pengunjung wisata Mangrove Berbas Pantai mengeluhkan soal kondisi kebersihan lokasi wisata tersebut. Salah satunya karena kurangnya pengadaan tempat sampah, sehingga menyebabkan banyak tumpukan sampah.
Usai dikonfirmasi pada Dinas Pemuda, Pariwisata dan Olahraga (Dispopar) Kota Bontang, pihaknya mengaku terbatas pada persoalan anggaran.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Kota Bontang Nursalam mengungkapkan menyayangkan respons tersebut.
“Nah itu tidak boleh. OPD terkait tidak boleh beralasan tidak ada anggaran,” ungkap Nursalam saat dihubungi, Kamis (12/9/2024).
Menurutnya, respons keterbatasan anggaran merupakan sinyal kuat bahwa Dispopar tidak mengadakan perhitungan anggaran secara cermat.
“Berarti kan selama ini mereka tidak profesional dalam menghitung ataupun mengalokasikan anggarannya. Karena kan setahun itu sudah bisa diperhitungkan, tahun berikutnya akan dianggarkan terkait sampah di pulau-pulau misalnya,” ucapnya.
Lebih jauh, ia menilai terkait pengadaan tempat sampah merupakan persoalan yang bisa diperhitungkan sejak awal.
“Mestinya itu kan sesuatu yang sudah bisa diprediksi. Beda halnya kalau sesuatu yang tidak bisa diprediksi,” katanya.
“Sampah itukan jelas, setiap saat ada. Mestinya OPD itu tidak boleh berdalih tidak ada anggaran. Lah terus apa kamu kerja selama ini. Kamu kan dibentuk itu dan diangkat kepala dinasnya dan bidang-bidangnya untuk menangani itu. Itu salah itu kalau OPD berdalih atau saling lempar. Itu sesuatu yang tidak memahami tupoksinya,” lanjutnya.
Ia berharap kedepan OPD terkait bisa lebih memperhatikan hal-hal yang perlu ditangani secara berkelanjutan. Sehingga sejak awal memang sudah ada tahapan pencegahan pembuangan sampah sembarangan dari pengunjung wisata Mangrove. (adv)