![](https://kaltim.koranseruya.com/wp-content/uploads/2022/05/IMG-20241111-WA0103-scaled.jpg)
BALIKPAPAN — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan bersama Komunitas Peduli Lingkungan Kota Balikpapan menggelar aksi bersih-bersih pesisir Pantai Teluk Balikpapan, Minggu 9 Februari 2025.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Rembuk Pemuda dan diikuti berbagai komunitas serta organisasi pemuda.
Ada sekitar 40 peserta yang berasal dari 18 komunitas berbeda, termasuk Himpunan Pemuda Mahasiswa Mesir Rempulu (HPMEM), Komunitas Cinta Balikpapan, Pemuda Pancasila, serta komunitas pecinta skuter dan vespa yang turut serta dalam kegiatan aksi ini.
“Kegiatan ini terdiri dari dua rangkaian utama. Pertama, ada kegiatan rating dari GC, lalu ditutup dengan aksi bersih-bersih di lokasi ini,” ucap Ketua Panitia, Husein, saat ditemui di lokasi.
Katanya aksi utama berfokus pada pembersihan area sekitar pantai. Kemudian sampahnya dikumpulkan di titik tertentu sebelum dibawa ke tempat pembuangan akhir.
Dengan adanya kegiatan ini, para peserta berharap bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, serta mendorong aksi nyata mengatasi permasalahan sampah, terutama di area sungai.
“Kami ingin mengajak lebih banyak orang untuk peduli terhadap lingkungan. Sampah yang menumpuk di sekitar sungai bukan hanya mengganggu keindahan, tetapi juga berdampak buruk bagi ekosistem,” jelasnya.
Aksi bersih-bersih ini akan menjadi langkah awal dari upaya berkelanjutan menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, sekaligus mempererat hubungan antar komunitas yang memiliki visi serupa.
Sementara itu, Ketua RT 01, Purwoko mengatakan, aksi bersih pantai ini melibatkan berbagai elemen, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan komunitas dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
“Kami bersyukur, ada tiga orang dari DLH yang menetap di sini untuk membantu pembersihan setiap hari. Namun, ketika ombak besar datang dari selatan, jumlah tenaga kerja ini belum cukup, sehingga kami mengajak komunitas untuk ikut serta,” ungkapnya.
Selain komunitas lokal, pada 22 Februari mendatang, komunitas dari mancanegara juga akan bergabung dalam aksi bersih pantai.
“Dari warga sekitar juga ada yang membantu, terutama di sore hari. Tapi kalau musim sampah datang, jumlahnya bisa jauh lebih banyak dari sekarang,” jelasnya.
Katanya, sampah yang terdampar di pesisir berasal dari berbagai tempat, termasuk daerah Penajam.
“Ada bukti, seperti buah bako-bako yang berasal dari Penajam dan barang-barang lainnya yang terbawa arus hingga ke sini,” jelasnya.
Purwoko berharap pemerintah setempat dapat memberikan dukungan berupa alat yang lebih efektif untuk membantu pekerjaan di lapangan.
“Kalau ada alat, meskipun kecil, yang bisa membantu pekerja, tentu akan sangat bermanfaat. Ini yang kami harapkan dari pemerintah kota, karena kalau tidak ada bantuan dari pemerintah setempat, sulit rasanya mengandalkan pemerintah pusat,” katanya.
Selain itu, pada Maret mendatang, akan ada proyek pelebaran jalan di sekitar area pesisir oleh Balai Wilayah Sungai (BWS).
“Jalan yang saat ini hanya selebar 1,2 meter rencananya akan diperlebar hingga 3 meter agar kendaraan kecil bisa masuk dan membantu pengangkutan sampah,” paparnya.
Dengan semakin bersihnya area pantai, masyarakat dan pengunjung kini merasa lebih nyaman.
“Dulu waktu pantai kotor, banyak komentar negatif di media sosial. Sekarang sudah lebih bersih, dan pengunjung juga senang. Tapi jangan cuma komen di IG atau Facebook, lebih baik datang dan ikut kerja bakti,” ungkapnya.
Ke depan, upaya ini tidak hanya berfokus pada kebersihan pantai, tetapi juga akan diperluas ke daerah sungai untuk mengurangi jumlah sampah yang terbawa ke laut.
“Dengan semangat gotong royong dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan masalah sampah di pesisir Balikpapan dapat teratasi, sehingga kawasan ini tetap indah dan nyaman bagi masyarakat serta wisatawan,” tutupnya. (*)