KALTIMKORANSERUYA — Masuknya investasi ke Kalimantan Timur (Kaltim ) seiring dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai sebagai peluang emas bagi daerah.
Namun, Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Abdul Giaz, menegaskan agar manfaat dari arus modal tersebut benar-benar dirasakan oleh masyarakat lokal.
“Jangan sampai investasi besar datang, tapi warga kita justru tersisih dari proses pembangunan,” kata Giaz, Sabtu (7/6/25).
Ia mengungkapkan, keterlibatan masyarakat dalam berbagai sektorterutama ketenagakerjaan dan pelatihan vokasional harus menjadi prioritas dalam perencanaan investasi.
Menurutnya, pemerintah daerah perlu menjalin kemitraan yang lebih strategis dengan investor agar tenaga kerja lokal bisa terserap secara optimal.
“Yang kita butuhkan bukan hanya pertumbuhan ekonomi, tapi pertumbuhan yang merata. Kita harus pastikan anak-anak muda lokal bisa bersaing dan ikut membangun tanah kelahirannya,” ujarnya.
Giaz juga menekankan pentingnya transparansi terhadap kontribusi investasi bagi kas daerah.
Ia menilai, peningkatan investasi seharusnya berdampak langsung terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), bukan hanya tercatat sebagai angka di atas kertas.
“Kalau PAD tetap stagnan meski investasi melonjak, maka jelas ada persoalan. DPRD akan terus mengawal agar mekanisme ini berjalan adil dan terbuka,” tegasnya.
Dalam pandangannya, keberadaan IKN harus menjadi pemicu kemajuan bersama, bukan hanya untuk korporasi atau pihak luar, tetapi juga bagi masyarakat setempat.
Oleh karena itu, regulasi dan sistem pemantauan investasi harus diperkuat sejak awal.
“Kita tidak anti-investasi, tapi kita ingin investasi yang berpihak. Jika warga lokal tidak diberdayakan, maka tujuan pembangunan itu sendiri akan kehilangan makna,” tutupnya.
RF (ADV DPRD KALTIM)