KALTIMKORANSERUYA – Menjaga keseimbangan antara pembangunan dan lingkungan perlu selalu digalakkan. Mengingat, hutan Kalimantan terkenal sebagai paru-paru dunia. Tak terkecuali Kota Bontang.
Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Kota Bontang Rustam saat dihubungi, Selasa (10/9/2024).
Rustam menyebut Bontang merupakan salah satu kota yang luas. Karena itu, pembangunan industri perlu terus didorong dalam rangka meningkatkan sektor ekonomi Bontang. Dalam proses industri tersebut, menurutnya, pemerintah dan perusahaan telah bekerja sama dengan baik dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan agar tidak terjadi deforestasi yang merusak.
“Luas Bontang itu 55 ribu ha, 70 persen lautnya, 30 persen sudah kita klaster. 11 persen diambil oleh Pupuk Kaltim, sekitar 10 persen lebih diambil PT Badak, sisanya itu ada hutan lindung, ada taman nasional, terus sisanya lagi ada RTH dan pemukiman. Kita sudah petakan itu, jadi aman,” ucap Rustam.
Seiring mendorongnya peningkatan investasi di Bontang, Wakil Ketua Fraksi Golkar itu juga mendorong pembangunan ruang terbuka hijau yang lebih banyak. Selain menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara atau paru-paru kota, ruang terbuka hijau juga menjadi pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami berlangsung lancar.
“Walau industri, kita harus membuat Bontang tetap hijau supaya bahan kimia dari dua industri Kota Bontang ini atau banyak nanti, ruang terbuka hijau ini sebagai filternya,” ujarnya.
Terakhir, ia mengingatkan agar perusahaan-perusahaan yang sudah atau bakal beroperasi kedepan, tetap mengutamakan penerapan industri yang ramah lingkungan.
“Ini untuk kelangsungan kita, anak cucu kita, supaya bisa menghirup udara yang segar,” pungkasnya. (adv)