Home Samarinda Damayanti Soroti Ketimpangan Representasi Perempuan, “Banyak yang Mampu, Tapi Tak Banyak yang...

Damayanti Soroti Ketimpangan Representasi Perempuan, “Banyak yang Mampu, Tapi Tak Banyak yang Diberi Kesempatan”

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti.(dok: koranseruya)
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti.(dok: koranseruya)

KALTIMKORANSERUYA – Keterlibatan perempuan dalam struktur pemerintahan Kalimantan Timur mengalami kemajuan pesat. Beberapa posisi strategis seperti Sekretaris Daerah, Sekretaris DPRD, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat, hingga jabatan direktur rumah sakit kini banyak diisi oleh perempuan.

Namun, anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, menilai pencapaian itu belum seimbang dengan representasi perempuan di parlemen.

“Di DPRD justru terlihat penurunan. Dari daerah pemilihan Balikpapan, saya satu-satunya legislator perempuan yang tersisa,” ungkapnya, Jumat (23/5/25).

Ia melihat ketimpangan ini bukan soal kapasitas, tapi soal minimnya dukungan terhadap perempuan yang ingin terjun ke politik. Stigma lama dan tekanan sosial masih menjadi hambatan besar.

“Banyak perempuan yang punya kemampuan, tapi dukungan moril dan ruang untuk mereka berpolitik masih sempit. Kadang bukan tak sanggup, tapi tak diberi panggung,” ucap Damayanti.

Lebih jauh, ia mengaitkan isu kesetaraan ini dengan kondisi ketahanan keluarga. Ia menilai, tingginya angka pernikahan dini dan kekerasan dalam rumah tangga mencerminkan lemahnya pemahaman nilai kesetaraan dalam keluarga.

“Kalau pendidikan karakter tidak ditanamkan dari rumah, bagaimana kita bisa berharap pada generasi muda yang kuat secara moral dan sosial?” katanya.

Damayanti juga menekankan pentingnya literasi digital dan pemanfaatan media sosial sebagai alat membentuk opini publik, terutama dalam membangun citra positif terhadap perempuan di ruang publik.

Meskipun jumlah legislator perempuan di DPRD Kaltim hanya tujuh orang, Damayanti tetap yakin hal tersebut masih menjadi kekuatan penting jika dibarengi dengan solidaritas dan kerja kolektif.

“Kehadiran kami bukan sekadar angka, tapi semangat untuk membuktikan bahwa perempuan mampu dan pantas berada di ruang pengambilan keputusan. Ini harus jadi pemicu bagi generasi berikutnya,” pungkasnya.

(RF | ADV DPRD KALTIM)