KALTIMKORANSERUYA — Legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Agiel Suwarno, menyayangkan pembangunan Stadion Palaran yang sudah beberapa tahun mangkrak.
Diketahui, pembangunan stadion tersebut dimulai pada tahun 2006. Tidak tanggung-tanggung, biaya yang digelontorkan oleh Pemprov Kaltim untuk pembangunan stadion ini menelan angka yang cukup fantastis, sejumlah Rp 800 miliar.
Namun, naasnya, sampai saat ini stadion tersebut hanya tinggal kenangan tanpa perhatian secara khusus dan kajian mendalam.
Demikianlah yang dinyatakan oleh salah satu Anggota DPRD Kaltim, Agiel Suwarno saat ditanyai soal progres pembangunan serta pemanfaatan aset daerah tersebut.
“Dulu itu kan stadion Palaran disiapkan untuk menghadapi PON kan, karena kita tuan rumah, gitu. Anggarannya banyak sekali tuh, apalagi lahannya luas,” tutur Agiel, Kamis (2/10).
Saat dicecar terkait prediksi Pemprov Kaltim mengenai pemanfaatan jangka panjang stadion itu, dirinya bilang tidak mengetahui pasti.
Namun, setahu Agiel, selain Pemprov kurang memikirkan keberlanjutannya, stadion terbesar ke dua di Indonesia itu memang dipersiapkan untuk PON dan tempat aktivitas para pecinta olahraga.
“Ya memang mungkin pada saat itu, saya tidak tau konsep yang ke belakangnya bagaimana, tetapi pada saat itu memang dipersiapkan untuk meghadapi PON,” terang Agiel.
“Namun dalam perjalanannya, ternyata kan setelah PON, setop sama sekali kegiatan di sana. Nah itu yang tidak dipikirkan,” sambung dia.
Ditambahkan Agiel dengan tegas, bahwa stadion dengan arsitektur canggih yang digunakan dalam pekan olahraga itu, harus difungsikan secara kreatif.
“Mestinya itu bisa dijadikan basecamp kesebelasan sepak bola, atau dijadikan apa lah di sana. Sehingga walaupun tidak ada event yang besar seperti PON, ya tetap eksis kan. Ternyata kan tidak. Nah ini harus dipikirkan ke depan,” tandasnya.
Saat ditanyai soal adanya kesalahan Pemprov Kaltim mengenai ketidakmampuan memprediksi, Agiel bilang, “Oh ya. Memang terjadi kesalahan itu. Kan eventnya hanya sekali tuh, PON. Setelah itu kan langsung mangkrak. Itu yang tidak dipikirkan,” katanya.
Lebih jauh, Anggota Komisi II DPRD Kaltim itu juga prihatin dengan anggaran fantastis yang digelontorkan dalam pembangunan tersebut. “Sayang kan, aset yang nilainya luar biasa besar itu jadi mangkrak.??” tanya Agiel. (Adv)