KALTIMKORANSERUYA –Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, mengajak mahasiswa asal Kaltim yang tengah menempuh pendidikan di luar negeri untuk kembali dan berkontribusi membangun daerah.
Menurutnya, kepulangan mereka bukanlah pilihan kedua, tetapi sebuah bentuk tanggung jawab terhadap tanah kelahiran.
“Mereka yang kuliah di luar negeri punya potensi besar. Ilmu dan pengalaman yang didapat seharusnya menjadi modal penting untuk membangun daerah, bukan hanya kebanggaan pribadi,” ujar Ananda, Selasa (20/5/25).
Ia menyoroti fakta bahwa Indonesia menjadi negara dengan jumlah mahasiswa luar negeri terbanyak kedua di ASEAN setelah Vietnam, berdasarkan data tahun 2021 yang mencatat lebih dari 56.000 mahasiswa sedang belajar di luar negeri.
Dalam konteks ini, Ananda menilai Kalimantan Timur tidak boleh hanya menjadi penonton. Menurutnya, sudah saatnya daerah menyiapkan “jalur pulang” yang mampu menarik minat para lulusan luar negeri untuk kembali dan berkarya.
“Lulusan bidang-bidang strategis seperti kedokteran, teknologi, dan teknik sangat kita butuhkan. Tapi jika mereka tidak diberi ruang, bagaimana mereka bisa berkontribusi?” ungkapnya.
Meski mengakui bahwa perbedaan gaji dan prospek karier di luar negeri menjadi tantangan, Ananda menekankan perlunya peran aktif pemerintah daerah dalam menciptakan ekosistem yang mendukung. Ia menyarankan agar komunikasi dengan diaspora diperkuat, sekaligus membangun program reintegrasi yang konkret.
Lebih lanjut, Ananda juga mendorong agar program beasiswa pemerintah diarahkan tidak hanya untuk mengirim pelajar ke luar negeri, tetapi juga memastikan ilmu yang dibawa pulang dapat dimanfaatkan secara nyata. Hal ini bisa dilakukan melalui kolaborasi riset, penguatan institusi lokal, hingga fasilitasi karier di daerah.
“Pulang itu bukan sekadar kembali secara fisik, tapi membawa visi besar untuk berkontribusi. Ini tentang komitmen pada kampung halaman,” tegasnya.
RF (ADV DPRD KALTIM)
