KALTIMKORANSERUYA — Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Abdul Giaz, mengingatkan generasi muda di Benua Etam untuk tidak hanya menjadi penonton dalam geliat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurutnya, kehadiran IKN harus dijawab dengan kesiapan mental, intelektual, dan daya saing.
“Jangan sampai IKN nanti kita cuma jadi penonton di rumah sendiri. Saya ingin anak-anak Samarinda dan Kaltim umumnya bisa pintar, tidak ketinggalan, dan mampu bersaing dengan anak-anak dari Jawa,” tegas Giaz, Sabtu (7/6/25).
Ia menilai, pembangunan IKN akan mendatangkan gelombang persaingan dari berbagai wilayah Indonesia bahkan luar negeri. Tanpa kesiapan konkret, pemuda lokal berisiko terpinggirkan di kampung halamannya sendiri.
“Persaingan ini nyata. Kita akan hadapi jutaan orang datang ke sini. Jadi pemuda lokal harus siap, jangan sampai kalah bersaing,” ujarnya.
Giaz menekankan pentingnya optimalisasi berbagai program pendidikan yang telah diluncurkan oleh pemerintah daerah.
Salah satu yang ia soroti adalah pendidikan gratis di Politeknik Negeri, yang dinilai sebagai langkah strategis meningkatkan kualitas SDM lokal.
“Program dari Pak Gubernur sudah sangat baik. Tapi sebaik apapun programnya, kalau tidak dimanfaatkan oleh anak-anak muda, ya percuma,” tuturnya.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa peningkatan kapasitas intelektual saja tidak cukup jika tidak diiringi dengan karakter dan akhlak yang kuat.
Ia pun mengimbau para pemuda untuk menjauhi perilaku negatif yang dapat merusak masa depan.
“Anak muda jangan judi online, jangan narkoba. Saya juga tidak suka mabuk-mabukan. Ayo kita bangun arah hidup yang lebih positif,” ucapnya.
Giaz berharap, dengan kesiapan mental, moral, dan pendidikan yang mumpuni, pemuda Kaltim bisa berdiri tegak sebagai tuan rumah pembangunan, bukan hanya penonton yang tertinggal.
RF (ADV DPRD KALTIM)