Home Headline News 75 Persen Pria Dewasa Rehabilitasi Narkoba di Tanah Merah Samarinda

75 Persen Pria Dewasa Rehabilitasi Narkoba di Tanah Merah Samarinda

Balai rehabilitasi narkoba di Samarinda
Balai rehabilitasi narkoba di Samarinda

SAMARINDA — Kepala Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah, Bambang Styawan, mengungkapkan rata-rata sekitar 200 hingga 250 klien menjalani rehabilitasi setiap tahun, dengan pria dewasa mendominasi 75 hingga 80 persen dari total klien.

“Peningkatan signifikan klien perempuan hingga 15 persen. Artinya keterlibatan perempuan dalam kejahatan narkotika semakin tinggi karena sering dimanfaatkan untuk menjadi kurir,” jelasnya Bambang saat menjadi pembicara pada dialog interaktif terkait strategi memutus rantai peredaran gelap narkoba melaui P4GN menuju Indonesia emas 2045, Rabu 25 Juni 2025.

Selain itu, kelompok rentan lainnya adalah anak dan remaja di bawah usia 18 tahun, yang tercatat 5 hingga 10 persen dari total klien yang menjalani rehabilitasi di Tanah Merah.

Angka itu menunjukkan bahwa ancaman narkoba tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga generasi muda.

Data dari tahun 2023 hingga 31 Mei 2025 menunjukkan dari 10 kabupaten dan kota di Kaltim, tidak ada yang bebas dari narkoba.

Total 165 orang dari Samarinda telah direhabilitasi, diikuti oleh Kutai Kartanegara (72 orang), Balikpapan (31 orang), Kutai Barat (29 orang), Kutai Timur (27 orang), Bontang (24 orang), Paser (14 orang), Penajam Paser Utara (5 orang), Mahakam Ulu (1 orang), dan Berau (4 orang).

“Data konkret ini menunjukkan bahwa tidak ada daerah di Kaltim yang terbebas dari jeratan narkoba,” tegas Bambang

Melihat tingginya angka peredaran gelap narkotika di Kaltim, Bambang menekankan pentingnya peran serta masyarakat.

Wilayah geografis Kaltim yang berbatasan langsung dengan negara tetangga serta memiliki banyak seperti pelabuhan-pelabuhan kecil dan jalur darat yang sulit diawasi, menjadi faktor utama tingginya peredaran narkoba.

“Ini masih sangat masif, apalagi kita tahu kalau jalurnya lewat laut banyak sekali pelabuhan-pelabuhan yang tidak mampu untuk kita awasi. Apalagi bila BNN ini bekerja sendirian, maka kami berkomunikasi dengan aparat penegak hukum lainnya seperti TNI untuk membantu kami, terutama untuk jalur-jalur laut,” ungkapnya.

Bambang menyatakan BNN tidak bisa bergerak sendiri hanya mengandalkan pemerintah atau penegakan hukum tetapi perlu juga masyarakat.

Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan, Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah adalah satu-satunya fasilitas rehabilitasi rawat inap milik BNN di kawasan IKN.

Balai ini hadir untuk menjangkau dan menyelamatkan orang-orang yang terjerat narkoba. “Kami 100 persen gratis dan terbuka bagi siapapun,” ujarnya

Masyarakat bisa menghubungi Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah melalui nomor telepon 082250261030 atau 087777165162 untuk mendapatkan layanan rehabilitasi.

Informasi lebih lanjut juga dapat diakses melalui media sosial Instagram @infobnn_rehabtanahmerah atau melalui WhatsApp di nomor yang disebutkan.

“Mari wujudkan Indonesia Emas 2045 tanpa narkoba,” pungkasnya. (*)