![](https://kaltim.koranseruya.com/wp-content/uploads/2022/05/IMG-20241111-WA0103-scaled.jpg)
BALIKPAPAN — Pemkot Balikpapan secara resmi meresmikan Orchidarium atau taman koleksi anggrek yang menyerupai habitat aslinya yang berada di Kebun Raya, Balikpapan, Kaltim. Orchidarium Kebun Raya Balikpapan ini merupakan kerja sama Pemkot Balikpapan dengan perusahaan swasta yakni Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS), dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) sejak 2022 – 2025.
Taman koleksi anggrek ini untuk yang pertama di bangun di Pulau Kalimantan dan untuk yang kedua setelah pertama yang sudah ada di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat.
Peresmian Orchidarium Kebun Raya Balikpapan dilakukan langsung oleh Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, sebagai bagian dari rangkaian HUT ke-128 Kota Balikpapan. Hadir dalam kegiatan ini Ketua DPRD Kota Balikpapan Alwi Al Qadri, Sekdakot Balikpapan Muhaimin, Fokopimda dan perwakilan perusahaan.
Luas kawasan Orchidarium Kebun Raya Balikpapan ini seluas 1,5 hektare dengan pola tracking sekitar 550 meter. Total terdapat 205 spesies dengan 2.456 spesimen yang terbagi dalam empat zona atau track.
Dia mengatakan, Kebun Raya Balikpapan sebagai wahana edukasi kepada masyarakat, dimana siapa saja bisa mengenal berbagai jenis tanaman yang berada di kawasan hutan lindung tersebut. Sehingga sehingga dengan adanya tambahan fasilitas baru berupa Orchidarium di Kebun Raya Balikpapan dapat semakin menarik lokasi ini.
“Harapannya kawasan ini tidak hanya menjadi destinasi wisata edukasi. Tapi pusat pembelajaran dan penelitian, baik untuk siswa hingga akademisi yang mencari tahu tentang keanekaragaman flora di Kalimantan Timur,” ujarnya, Rabu (13/2/2025).
Dikatakannya, Pemkot Balikpapan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan berkomitmen penu untuk terus mengembangkan Kebun Raya Balikpapan. Salah satunya dengan melakukan kerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kebun Raya Bogor.
“Kami ingin Kebun Raya ini terus berkembang, tidak hanya sebagai destinasi wisata edukasi, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran dan penelitian bagi pelajar serta akademisi yang ingin mendalami keanekaragaman flora Kalimantan Timur,” jelasnya.
Dikatakannya, salah satu ciri khas Kebun Raya Balikpapan ini adalah koleksi tanaman anggrek, khususnya anggrek hitam yang merupakan ikon Kalimantan Timur. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat pohon-pohon kayu ulin berusia ratusan tahun serta berbagai jenis tanaman khas lainnya.
“Kami ingin masyarakat bisa menikmati kebun raya ini dengan nyaman. Infrastruktur akan terus kami kembangkan agar aman dan nyaman bagi pengunjung,” ungkapnya.
Tak hanya warga lokal, katanya, Kebun Raya Balikpapan juga menjadi daya tarik bagi wisatawan dari luar daerah. Bahkan, beberapa institusi menjadikan tempat ini sebagai lokasi studi banding terkait konservasi dan penelitian tanaman.
“Dengan segala potensi yang dimiliki, Kebun Raya Balikpapan akan terus kami kembangkan sebagai ikon kota, pusat edukasi, dan destinasi ekowisata unggulan,” teranya.
Rahmad menegaskan, komitmen Pemerintah Kota Balikpapan dalam menjaga dan mengembangkan kawasan hijau ini. Dari total luas lebih dari 300 hektare, saat ini baru sebagian yang dikelola. (*)