Home Kutai Timur Yusri Yusuf Siap Turun Gunung, Fokuskan Tiga Program di Dapil II

Yusri Yusuf Siap Turun Gunung, Fokuskan Tiga Program di Dapil II

Anggota Komisi B DPRD Kutai Timur, Yusri Yusuf. (dok: koranseruya)

KUTAI TIMUR – Anggota Komisi B (Bidang Ekonomi dan Keuangan) DPRD Kutai Timur, Yusri Yusuf menyatakan siap “turun gunung” fokus merealisasikan tiga program di daerah pemilihan (Dapil) II Kutai Timur meliputi Kecamatan Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Rantau Pulung dan Bengalon.

Hal itu ditegaskan Yusri kepada wartawan usai mengikuti rapat paripurna penetapan susunan keanggotaan komisi DPRD Kutai Timur di ruang sidang utama dewan pada Jumat 27 September 2024.

Adapun tiga program di Komisi B akan dilaksanakannya yakni bidang pertanian, perkebunan, dan kelautan. Kegiatan program diusungnya itu berdasarkan hasil konsultasi dengan partainya yakni DPC Partai Demokrat Kutai Timur.

“Setelah dikomunikasikan dengan DPC mana yang bagus untuk masyarakat khususnya di Dapil II, banyak masyarakat yang profesinya sebagai petani, dan nelayan. Itu kemudian yang coba saya dekati. Sehingga tepat saya bergabung di Komisi B ada sub pertanian, perkebunan, dan kelautan sehingga bersinergi dengan visi saya sebelumya,” paparnya.

Dia mengaku telah bertemu dengan beberapa kelompok tani di daerah Sangatta Selatan. Kemudian ia menyerap aspirasi mereka meliputi permasalahan kelompok tani.

“Untuk perkebunan, saya sudah pernah turun ke beberapa kelompok tani di daerah Sangatta Selatan. Ternyata cukup banyak kendala meraka yang kemudian coba kami serap. Salah satunya memperbaiki sistem pengairan, bercocok tanam, dan pemasaran sampai turunan dari hasil panen kita upayakan bagaimana bisa sehingga optimal,” ucapnya.

Dia juga menyinggung soal ketersedian pupuk bersubsidi. Menurutnya, pupuk subsidi lebih memfokuskan untuk petani palawija, ketimbang kelapa sawit.

“Untuk pupuk nanti diupayakan mengecek dan membantu masyarakat. Kita coba bagaimana bisa optimalkan baik dibuatkan regulasinya agar tidak disalahgunakan. Jadi pupuk ini mungkin untuk petani palawija bukan untuk petani kelapa sawit. Karena saya dengar petani kelapa sawit tidak bisa dibantu pupuk subsidi,” ujarnya. (ai/adv)