KALTIMKORANSERUYA — Setiap tanggal 28 November, Indonesia memperingati Hari Menanam Pohon. Hal ini berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008.
Peringatan tersebut dimaksudkan untuk memberi kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon.
Untuk itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Sutomo Jabir meminta semua pihak memberi perhatian serius dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Dalam peringatan Hari Menanam Pohon Nasional ini bisa menyadarkan kepada kita betapa pentingnya tanaman pohon untuk keberlangsungan kehidupan manusia,” ujar Sutomo saat dihubungi, Senin (27/11/2023) pagi.
“Selain sebagai sumber oksigen, pohon juga menjaga suhu bumi tetap dingin, menyerap karbon, juga menyaring polusi udara, dan menstabilkan tanah memitigasi bencana serta banyak lagi manfaat lainnya,” tambahnya.
Selain itu Sutomo juga menambahkan pesan khusus bagi masyarakat Kaltim, mengingat Benua Etam merupakan paru-paru dunia yang memproduksi oksigen dan menurunkan emisi karbon.
“Khusus bagi kita masyarakat Kaltim, pentingnya menjaga lingkungan hijau juga tak lepas dari adanya kompensasi penurunan emisi karbon dari Bank Dunia dalam bentuk financial sehingga bisa menambah PAD kita,” tandas Anggota Komisi III DPRD Kaltim itu.
Diketahui Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada awal tahun 2023 ini, mendapatkan insentif Rp260 miliar dari Bank Dunia. Dana itu diberikan karena daerah ini dinilai berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), melalui program REDD+ dan Forest Carbon Partnership Facility (FCPF-Carbon Fund). (adv/dprd)