KALTIMKORANSERUYA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) berkomitmen mewujudkan pertanian yang terintegrasi antar desa dan kecamatan, melalui program pembangunan pertanian berbasis kawasan. Sebanyak lima kawasan prioritas telah ditetapkan, salah satunya Kecamatan Muara Kaman-Sebulu.
Untuk merealisasikan itu, tak hanya dikerjakan oleh pemerintah seorang diri, melainkan berkolaborasi dengan lembaga lainnya maupun dunia usaha.
Pemkab Kukar telah menjalin kerjasama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0906/Kutai Kartanegara (KKR) melalui program Karya Bhakti Tentara Negara Indonesia (TNI).
Karya Bhakti TNI ini bakal dilakukan secara bertahap dengan target cakupan lima kawasan prioritas hingga akhir 2023 mendatang. Yakni kawasan Tenggarong-Loa Kulu, Tenggarong Seberang I, Tenggarong Seberang II, Sebulu-Muara Kaman dan terakhir kawasan Marangkayu.
Sasaran tahap pertama berada di lokasi Muara Kaman-Sebulu, mulai 6 Oktober hingga Desember 2022. Meliputi wilayah Desa Sumber Sari, Mekar Jaya dan Manunggal Daya, Kecamatan Sebulu. Kemudian Desa Bunga Jadi, Cipari Makmur dan Sidomukti, Kecamatan Muara Kaman.
Bupati Kukar, Edi Damansyah menjelaskan, program ini akan berfokus kepada infrastruktur tani, jalan usaha tani, saluran irigasi dan embung. Targetnya yaitu dapat menuntaskan persoalan yang sudah lama dihadapi para petani terkait infrastruktur jalan usaha tani yang menghubungkan lahan seluas 1.400 hektare (ha).
“Bagian ini langkah kami bersama TNI khususnya Kodim 0906/KKR berkolaborasi, karena salah satu cita-cita kita bagaimana Kukar menjadi lumbung pangan Kaltim. Itu harus yang kita kerjakan, jadi ada lima kawasan nanti yang juga di tahun 2023 sudah kita persiapkan untuk program karya bakti TNI,” imbuhnya, Selasa (1/11/2022).
Lima kawasan prioritas merupakan sawah eksisting dengan luas keseluruhan sekitar 8.094,06 ha, untuk komoditas padi sawah. Pemerintah juga ingin menjadikan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai lumbung pangan di Kalimantan Timur (Kaltim), termasuk menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Kukar menepati urutan pertama selama tiga tahun berturut-turut dari 2019-2021 terkait luas panen padi menurut Kabupaten/kota di Kaltim, seluas 27.746,86 hektar. Sedangkan produktivitas padi pada tahun 2018-2019, Kukar menepati urutan kedua dengan angka 38,65.
Pada Rabu 26 Oktober 2022, Bupati Kukar, Edi Damansyah mengundang seluruh perusahaan yang beroperasi di wilayah Kecamatan Muara Kaman dan Sebulu, dengan agenda rapat koordinasi (Rakor). Tujuannya, mengajak perusahaan swasta turut serta berpartisipasi dalam pembangunan kawasan pertanian, karena dunia usaha memiliki tanggung jawab sosial.
“Kami memang secara khusus mengundang perusahaan berkontribusi melalui Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) untuk kelengkapan beberapa sarana pembangunan,” ungkapnya.
Dia menginginkan program Karya Bhakti di Sebulu-Muara Kaman ini dilaksanakan secara berkolaborasi antara pemerintah, TNI dan pihak swasta. Oleh karenanya, ia berharap perusahaan segera berkoordinasi dengan Kodim 0906/KKR untuk menyiapkan pembangunannya. Dengan begitu dapat terlaksana dengan baik.
“Dari hasil rapat, mereka (perusahaan-perusahaan swasta) menyatakan mendukung kegiatan ini. Awal bulan depan, bakal ada konfirmasi lagi dari perusahaan,” katanya.
Sementara Dandim 0906/KKR Letkol (Inf) Jeffry Satria menuturkan Karya Bhakti merupakan upaya TNI dalam membantu mewujudkan visi misi Pemkab Kukar, yakni percepatan pembangunan di bidang pertanian. Selain itu, menjadi pilot project untuk mencapai target yang lebih besar lagi.
Diawali dengan kawasan yang memiliki sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang mumpuni di sektor pertanian. Nantinya, diharapkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bisa bekerjasama untuk menampung hasil pertanian masyarakat. Sehingga bisa terintegrasi antara hulu-hilirnya.
“Kalau sudah produksinya meningkat, kan nanti kami akan minta untuk semua pasar-pasar terutama pihak swasta yang membutuhkan bahan pangan nyerapnya dari sana, sehingga sirkulasinya ekonominya berjalan,” tutur Jeffry Satria.
Jika secara infrastruktur petani telah terbantu, penjualan hasil tani pun menjadi perhatian. Melalui intervensi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, hasil tani akan dikerjasamakan dengan BUMDes. Menerapkan kesuksesan BUMDes Loh Sumber, Loa Kulu, konsep dari rencana ini akan berfokus pada pergerakkan ekonomi rakyat.
“Kukar ini terkenal dengan sumber daya alamnya, tapi pangan ini kita masih tertinggal nah inilah salah satu upaya kami. Karena kedepan kita akan menghadapi krisis energi dan pangan. Disini TNI membantu pemerintah untuk memajukan pertanian itu, potensi kita luas untuk pertanian, dan kita ingin ada perputaran ekonomi di Kukar,” sambung Dandim. (ADV/DISKOMINFOKALTIM)