KALTIMKORANSERUYA.COM – Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mendorong puluhan guru di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dengan mewajibkan mengikuti kegiatan lokakarya sebanyak 9 kali berturut-turut.
Hal ini bertujuan agar sumber daya manusia (SDM) guru di Kubar terus meningkat dari tahun ke tahun.
Penanggung Jawab Pendidikan Guru Penggerak Kubar yang juga Widyaprada BGP Kaltim, Gatot Irianto menyebut jumlah calon guru penggerak Angkatan 4 di Kubar yang akan mengikuti lokakarya itu sebanyak 15 orang.
Hal itu disampaikannya dalam acara Pameran Hasil Belajar pada Lokakarya ke-7 dengan tema “Festival Panen Hasil Belajar” di Balai Agung Aji Tulur Jejangkat (ATJ), Barong Tongkok.
Menurutnya, setiap lokakarya akan dievaluasi untuk menentukan capaian dan inovasi dengan tujuan akhir adalah jadi guru penggerak. Adapun sasaran dari lokakarya ini adalah menampilkan hasil karya merdeka belajar dan guru merdeka yang dicanangkan Kementerian Pendidikan.
“Untuk calon guru penggerak ini kami tidak ada batasan kuotanya, tergantung dari kemampuan guru di masing-masing kabupaten dan kota yang ada di Kaltim. Jadi, silahkan bagi guru yang mau mendaftar menjadi guru penggerak, semakin banyak semakin bagus, karena program kami di BGP adalah kalau bisa semua guru di Kaltim masuk di guru penggerak,” kata Gatot, Sabtu (22/10/2022).
Terkait pameran yang ditampilkan dalam festival panen hasil belajar pada lokakarya tersebut, Ia sangat mengapresiasi hasil karya inovasi dari para calon guru penggerak yang ada di Kubar, karena dengan segala keterbatasan yang dihadapi bisa menghasilkan produk yang bagus.
“Kalau kita lihat pameran hasil karya calon guru penggerak di Kubar dalam lokakarya ini sudah sangat luar biasa. Meski dengan segala keterbatasan mereka tetap bisa berinovasi. Semoga melalui kegiatan ini dapat menggerakkan teman-teman guru lainnya yang ada di Kubar untuk ikut bergabung menjadi guru penggerak,” sebutnya.
Untuk diketahui, hasil karya inovasi dalam festival panen hasil belajar pada lokakarya ke-7 ini diantaranya, kerupuk dan pentol yang diolah dari bahan baku ikan belida, serta jeruk dan kelapa murni yang diolah jadi minuman hingga bahan kosmetik oleh siswa-siswi anak didik calon guru penggerak di sejumlah sekolah yang ada di Kubar.
Karya inovatif tersebut hanyalah bagian kecil dari proyek perubahan yang dilakukan para guru calon penggerak. Sebab masih banyak karya yang dibuat bersama, dengan memanfaatkan potensi sekolah masing-masing. (ADV/DISDIKBUDKALTIM)