KALTIMKORANSERUYA.COM – Program Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI terus disosialisasikan di seluruh sekolah Indonesia.
ANBK merupakan sebuah program evaluasi pengganti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) guna meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya untuk menyediakan jaringan stabil untuk daerah-daerah blankspot atau terkendala jaringan internet. Mengingat, tidak semua kawasan Kaltim memiliki jaringan internet stabil.
Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan, menuturkan bahwa untuk penyelenggaraan ujian nasional kini tidak digelar di setiap sekolah lantaran beralih ke ANBK yang merupakan penentu kelulusan siswa-siswi di sekolah.
“Program evaluasi Kemendikbud ini ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dengan memotret input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan,” ungkap Kurniawan, Kamis (29/9/2022).
Namun, Kurniawan tak menampik bahwa kendala ANBK di Kaltim berada pada permasalahan perangkat dan server. Pasalnya, ia menilai tidak setiap sekolah memiliiki perangkat dan jaringan yang memadai. Khususnya, pada sekolah di wilayah terluar, terjauh, terdalam (3T).
Mengatasi persoalan tersebut, Kurniawan menambahkan bahwa pihaknya sudah menjalin koordinasi dengan pihak terkait untuk memiliki koneksi internet yang stabil di sekolah-sekolah.
“Kami akan coba di daerah yang masih kesulitan jaringan, dengan kerja sama bersama Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) mereka bisa membantu untuk jaringan internet,” ucap Kurniawan.
Kurniawan memastikan ke depannya akan ada pendekatan lebih rutin terhadap daerah-daerah yang minim jangkauan internet. Termasuk mengevaluasi kegiatan ANBK yang sudah berjalan di beberapa kota.
“Kalau di sini tidak akan ada masalah, seperti Samarinda, Balikpapan. Walaupun ada kendala di jaringan tapi sudah bisa kita atasin. Mereka bisa lanjutkan di tahap kedua,” pungkasnya. (ADV/DISDIKBUDKALTIM)